Halaman

Jumat, 27 April 2012

KASUS ENRON


KASUS ENRON

(DIPANDANG DARI ASPEK HUKUM DAN KETENAGAKERJAAN)





Proses Operasional Bisnis Enron

Enron Corporation didirikan pada tahun 1985. Enron merupakan perusahaan yang didirikan dari hasil merger antara perusahaan Houston Natural Gas (HNG) dan InterNorth sebuah perusahaan pemipaan di Nebraska. Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston, Texas, Amerika Serikat. Enron menjadi pemimpin pasar atas terobosannya menciptakan transaksi derivatif dalam perdagangan energi, yang diintroduksi oleh Jeffrey Skilling, di mana Enron membeli gas dari jaringan pemasok dan menjualnya kepada jaringan konsumen, menjaminkan baik
pasokan maupun harga, kemudian membebankan biaya atas transaksi dengan
memperhitungkan risiko-risiko penjaminan itu. Pada tahun 2000, transaksi
derivatif menyumbang hingga 80% bagi keuntungan perusahaan. Dengan aset US$ 62,8
miliar, kasus Enron menjadi kebangkrutan terbesar dalam sejarah Amerika setelah
peristiwa Texaco dengan asset US$ 35,9 miliar pada tahun 1987.

Pada tahun tahun awal, Enron merupakan perusahaan pipa gas alam yang strategi bisnis utamanya terlibat masuk kedalam kontrak-kontrak menghantarkan jumlah spesifik dari gas alam kepada bisnis-bisnis atau kegunaan melebihi satu jangka waktu yang diberikan. Pada tahun 1989 Enron memulai perdagangan komoditas gas alam. Dengan deregulasi pasar tenaga lisitrik pada awal tahun 90-an -satu perubahan untuk mana pegawai senior dilobi – Enron berubah dengan cepat dari suatu bisnis kompensional yang menghantarkan energi kepada bisnis ekonomi baru yang terlibat dalam makelar atau perantara energi masa depan yang spekulatif. Enron bertindak sebagai perantara dengan memasuki kontrak dengan pembeli dan penjual energi, beruntung pada selisih harga. Enron memulai pemasaran listrik di Amerika serikat pada tahun 1994, dan memasuki pasar energi Eropa pada tahun 1995.

Enron melanjutkan untuk ekspansi bisnis kepada yang lebih komplek dengan menawarkan bermacam-macam varietas sebuah pemeriksa keuangan dan kontrak kepada pelanggan. Instrumen keuangan ini telah dibentuk untuk melindungi resiko pelanggan, termasuk peristiwa seperti perubahan suku bunga dan perubahan iklim. Volume transaksi keterlibatan pada “ ekonomi baru” ini tipe instrumen berkembang cepat dan melebihi sebenarnya volume atas kontrak biasa melebihi pengiriman atas komoditas fisik, seperti gas murni untuk pelanggan. Jaminan yang Enron kelola resikonya terhubung pada instrumen “ekonomi baru” ini, perusahaan menyewa banyak tenaga yang ahli di bidang matematika, fisika, meteorologi, dan ekonomi.

Menjelang Kebangkrutan Enron

Pemerintahan Bush mengatakan, perusahaan energi Enron yang bangkrut berkali-kali menelepon berbagai pejabat kabinet untuk minta bantuan sebelum kejatuhannya. Jurubicara Departemen Keuangan mengatakan, presiden direktur Enron Lawrence Whaley menelpon Wakil Menteri Keuangan Peter Fisher sampai delapan kali. Dikatakan, Fisher yakin, Whaley ingin agar Fisher membujuk bank-bank supaya memperpanjang kredit Enron. Jurubicara lain mengatakan, mantan Menteri Keuangan Robert Rubin juga menelpon Fisher atas nama Enron. Jurubicara Robert Rubin mengakui telepon itu dan mengatakan, Robert Rubin dapat menerima ketika Fisher mengatakan bahwa adalah tidak baik untuk campur tangan dalam urusan Enron. Direktur Enron Kenneth Lay juga menghubungi Menteri Keuangan Paul O'Neill, Menteri Perdagangan Donald Evans dan Gubernur Bank Sentral Alan Greenspan. Tidak ada tuduhan bahwa ada pejabat yang berbuat kesalahan secara hukum di negara ini.

Sebelumnya, pejabat tertinggi departemen keuangan Amerika mengatakan, dia telah dimintai bantuannya oleh perusahaan energi raksasa Enron yang tiba-tiba bangkrut akhir tahun lalu. Kata jurubicara departemen keuangan hari Jumat, ketua perusahaan Enron Lawrence Whalley menelepon wakil menteri keuangan Peter Fisher enam sampai delapan kali antara bulan Oktober dan November. Katanya Fisher agaknya diminta supaya meyakinkan bank-bank untuk memberikan kredit baru kepada Enron; tapi wakil menteri itu tidak melakukan apa yang diminta Enron. Ini terungkap setelah Presiden Bush memerintahkan berbagai jawatan federal yang mungkin punya hubungan dengan Enron untuk mencari kalau-kalau ada hubungan antara perusahaan itu dengan para pejabat pemerintahan. Hari Kamis, gedung putih mengatakan, kepala eksekutif Enron, Ken Lay menghubungi dua orang menteri kabinet Bush untuk membicarakan masalah keuangan yang sedang dihadapi oleh Enron. Enron adalah penyumbang besar bagi kampanye pemilihan presiden Bush tahun lalu, tapi sedemikian jauh belum ada tuduhan adanya hal yang tidak beres sehubungan dengan sumbangan itu. Sebuah perusahaan yang memeriksa keuangan Enron mengakui telah menghancurkan atau membuang sejumlah besar dokumen; dan kata para pejabat komisi surat-surat berharga Amerika, itu adalah suatu kesalahan besar. Ribuan pekerja kehilangan tabungan mereka ketika Enron bangkrut; tapi Ken Lay dan sejumlah eksekutif perusahaan sempat menjual saham-saham mereka yang berjumlah jutaan dollar sebelum perusahaan itu menyatakan diri bangkrut.

Jatuhnya Bisnis Enron

Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. Tentu saja kebangkrutan ini menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang multidimensional, yang melibatkan politisi dan pemimpin terkemuka di Amerika Serikat. Hal ini bisa dilihat dari beberapa fakta yang cukup mencengangkan seperti:
·   Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang pada tahun 2001 sebelum kebangkrutannya masih membukukan pendapatan US$ 100 miliar, ternyata tiba-tiba melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar.

·   Saham Enron terjun bebas hingga berharga US$ 45 sen. Padahal sebelumnya pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar. Oleh karenanya banyak pihak yang mengatakan kebangkrutan Enron ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat dan menjadi bahan pembicaraan dan ulasan di berbagai media bisnis dan ekonomi terkemuka seperti Majalah Time, Fortune, dan Business Week.
Kejatuhan Enron bermula dari dibukanya partnership-partnership yang bertujuan untuk menambah keuntungan pada Enron. Partnership-partnership yang diberi nama "special purspose partnership" memang memiliki karateristik yang istimewa. Enron mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang. Partner dagang mereka biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan. Lalu mengapa Enron berminat untuk berpartisipasi dalam partnership dimana Enron menyumbang 97% dari modal?
Ternyata secara hukum perusahaan di Amerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan, maka neraca partnership ini tidak perlu dikonsolidasi dengan neraca dari induk perusahaan. Tetapi, partnership ini harus dijabarkan secara terbuka dalam laporan akhir tahunan dari induk perusahaan agar pemegang saham dari induk perusahaan maklum dengan keberadaan operasi tersebut. Lalu dari mana Enron membiayai partnership-partnership tersebut? Inilah hebatnya Enron. Enron membiayai dengan "meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan) sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sesungguhnya mengadakan transaksi dengan dirinya sendiri.
Entah Enron berubah menjadi tamat atau kreativitas mereka semakin menjadi-jadi, Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange Commission (SEC), badan tertinggi pengawasan perusahaan publik di Amerika. Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar 690 juta dolar AS yang ditimbulkan induk perusahaan ke partnership-partnership tersebut. Akibatnya, laporan keuangan dari induk perusahaan terlihat sangat atraktif, menyebabkan harga saham Enron
melonjak menjadi 90 dolar AS pada bulan Februari 2001. Perhitungan menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tersebut, Enron telah melebih-lebihkan laba mereka sebanyak 650 juta dolar AS.
Dimana Kesalahan Enron?
Kesalahan Enron bukanlah terbatas pada penyelewengan pembukuannya. Suka atau tidak, perusahaan sebesar Enron tidak akan jatuh apabila keadaan sekelilingnya berlaku wajar dalam norma-norma etika dan hukum. Enron tidak akan berani mendirikan kongsi dagang-kongsi dagang yang sangat kompleks apabila hukum sekuritas Amerika (Security Law) tidak membiarkan pembukuan terpisah antara induk perusahaan dan kongsi dagang tersebut. Kalaupun itu terjadi, kongsi dagang tidak akan bisa bertahan lama bila auditor luar Andersen bekerja sesuai dengan peraturan etika dan hukum yang diterapkan oleh badan tertinggi ikatan akuntan publik (American Institute of Certified Public Accountants). Keberanian akuntan-akuntan Andersen untuk "meridhoi" sistem pembukuan terpisah dari Enron tidak berarti banyak bila Congress menyetujui pemisahan divisi "akunting/auditing" dan "konsultasi" yang diterapkan oleh Lima Besar. Proposal pemisahan ini sudah diajukan oleh bekas ketua komisi sekuritas dan perdagangan Amerika (Securities and Exchange Commission) Arthur Levitt pada tahun 1999. Proposal itu ditolak mentah-mentah oleh anggota Congress yang menerima bantuan finansial selama kampanye mereka dari Wall Street dan Lima Besar. Bantuan finansial itu ternyata (sayangnya!) masih dalam limit yang legal. Dengan demikian, Congress bisa bekerja lebih adil bila ada peraturan lebih ketat dalam penerimaan bantuan kampanye dari perusahaan dan industri. Hal ini juga berlaku untuk Gedung Putih. Walaupun sampai saat ini belum ada bukti keterlibatan Gedung Putih dengan kehancuran Enron, jumlah uang kontribusi yang sangat besar dari Enron untuk sebuah partai atau seorang calon politikus, cukup menarik kecurigaan dari publik. Enron adalah contoh dari bisnis yang dibangun berdasarkan ilusi (House of cards). Hampir seluruhnya terbuat dari kebohongan satu ditutupi dengan kebohongan yang lain. Sayangnya, banyak pihak yang rela ikut berpartisipasi dalam drama besar ini karena mereka tahu bila kebohongan itu sudah terlalu besar dan melibatkan hampir setiap orang, maka tidak ada pihak lain yang terlihat "tidak berdusta." Dengan singkat, kisah Enron bisa diartikan sebagai perkawinan antara ketamakan dari eksekutif perusahaan dan kehausan kekuasaan dari para politikus.
Satu hal yang harus disadari oleh setiap orang di seluruh dunia ialah kebijakan untuk mengambil makna dari fiasko besar ini. Walaupun skandal Enron menyeret hampir seluruh jajaran institusi terkemuka Amerika, kita tetap harus memiliki keyakinan (faith) bahwa masih lebih banyak orang Amerika dan instituti-institusinya yang berpijak pada hukum dan norma yang ada. Akuntan adalah salah satu profesi tertua dan paling konservatif di dunia, para akuntan memegang teguh kode etika yang diterapkan dan mereka bangga akan kebersihan dari nama baik akuntan yang sudah ratusan tahun umurnya. Pemerintah dan Congress Amerika, lengkap dengan dinamika dan ketidak- sempurnaannya, tetap harus dihargai sebagai salah satu badan legislatif dan eksekutif yang paling terbuka dan paling efisien. Masih banyak anggota Congress dan jajaran kabinet yang benar-benar bekerja untuk menjadikan Amerika sebagai negara yang bersih dan teratur. Terakhir, walau dengan kehancuran dari perusahaan bernilai 66 triliun dolar AS, Amerika tetap harus diakui sebagai ekonomi terbesar di dunia. Pasar bebas dan kapitalisme yang diterapkan di sana tetap berlaku sebagai sistem terbaik dari dunia perdagangan dan finansial, karena level dari transparansi dan independen yang sangat  tinggi.
Sebab-sebab Bangkrutnya Enron
Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar. Hal ini tentunya hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dengan trik-trik manipulasi yang tinggi dan tentu saja orang-orang ini merupakan orang bayaran dari mulai analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Skandal ini semakin ruwet dengan ditengarainya keterlibatan banyak pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini.Bahkan tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
            Salah satu faktor yang menjadi sebab kehancuran Enron adalah permainan manajemen laba yang sangat merugikan bagi perusahaan tersebut. Dalam hal ini Enron melakukan kecurangan dalam perhitungan laba, Enron melakukan penggelembungan pendapatan (mark up) sebesar US$ 600 juta dan menyembunyikan utangnya sebesar US$ 1,2 Miliar. Hal ini justru membuat Enron bangkrut karena tidak dapat memenuhi kewajibannya sehingga banyak pihak yang dirugikan.
Hasil Penyelidikan    
WASHINGTON-Departemen Kehakiman Amerika Serikat, kemarin, mulai melakukan investigasi kriminal terhadap perusahaan energi Enron Corp., yang dinyatakan bangkrut pada 2 Desember 2001. Departemen Kehakiman telah membentuk gugus tugas khusus, yang melibatkan Jaksa Wilayah dari Houston, New York, San Francisco, dan beberapa kota lainnya. Manajemen Enron yang dimintai konfirmasinya menolak bicara.
Enron adalah perusahaan yang didirikan pada 1985, dengan 21.000 ribu karyawan.
Enron merupakan salah satu penjual gas alam terbesar di dunia, dan menjadi perusahaan pemasar listrik terbesar di Amerika Serikat. Bisnis lainnya, pemasaran bubur kertas (pulp), kertas, plastik, dan metal. Fokus investigasi yang dilakukan pemerintah AS adalah, mengapa masalah keuangan yang terjadi pada Enron selalu tertutupi. Sehingga, nilai surat utangnya (obligasi) selalu dinilai baik oleh pihak yang membelinya.
Selain Departemen Kehakiman, Departemen Tenaga Kerja AS juga melakukan investigasi sipil terhadap kebangkrutan perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan dugaan kerugian para karyawan.  Kasus yang terjadi pada Enron merupakan kasus kebangkrutan terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan tersebut meninggalkan utang sebesar US$ 31,2 miliar. Setelah mendapat perlindungan kebangkrutan dari pengadilan, Enron berusaha menjual aset-asetnya di kawasan Asia guna menutupi kewajiban, di antaranya kepada Mirant Corp. Aset yang akan dijual, misalnya, kepemilikan 51 persen saham pada pembangkit listrik di Chengdu, Provinsi Sichuan, Cina. Selain aset di Cina, dua asetnya di Jepang juga dilepas. Yakni, E Power Corp. yang bergerak di bidang ketenagalistrikan dan Enron Japan Corp., yang juga bergerak di bidang jasa keuangan. Kegiatan operasional di Asia Pasifik, tidak hanya di dua negara tersebut. Di Seoul, Korea Selatan, Enron sudah menutup seluruh kantornya. Sahamnya di beberapa perusahaan juga dijual. Di Australia dan Singapura juga masih ada kegiatan operasional perdagangan energi. Tapi belum pasti, apakah akan dilepas atau tidak. Yang pasti, di India Enron sudah menawarkan pembangkit listrik Dabhol. Sayang, penjualannya tertunda lantaran calon pembeli masih menunggu keputusan akhir dari pengadilan di AS. Kegiatan operasional lainnya, adalah di Filipina. November tahun lalu, perusahaan energi Dynergy Inc., afiliasi dari ChevronTexaco sudah mengumumkan rencananya untuk membeli Enron. Skema yang ditawarkan atas harga US$ 9,5 miliar itu adalah perjanjian penggabungan (merger), bukan akusisi atau pengambilalihan penuh.

PihakPihak Yang Terlibat

Auditor independen, Andersen (yang dahulu dikenal sebagai Arthur Andersen), sebagai pihak konsultan pembukuan Enron. Kantor hukum yang menjadi penasehat Enron, Vinson dan Eikins dalam “special purspose partnership". Bank investasi besar di Wallstreet yang meraup $ 214 juta USA dalam komisi sebagai penjual saham dan obiligasi dari Enron Salomon Smith Barney unit, Credit Suisse First Boston, oklm Merrill Lynch, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase and Lehman Bros, ikut meraup 214 juta dolar AS dalam komisi sebagai penjual saham dan obligasi dari Enron. Karyawan Enron kehilangan dana pensiun karena penanaman saham sebesar 15% pendapatan bulanan.
Eksekutif Enron yang menangguk keuntungan besar.

Tindakan hukum terhadap para pejabat Enron

            Dalam proses hukum kasus kebangkrutan Enron Kenneth Lay dan Jeffrey Skilling, mantan CEO Enron dinyatakan bersalah karena menipu para investor dengan menggunakan transaksi diluar pembukuan untuk menyebunyikan neraca utang dan menaikkan pendapatan. Jeffrey Skilling, dijatuhi hukuman penjara 24 tahun dan empat bulan. Ia dituduh menjadi otak penipuan keuangan yang menhancurkan perusahaan dan dinyatakan bersalah dalam 19 dari 28 dakwaan yang dihadapinya. Skilling juga diperintahkan untuk membayar ganti rugi sebesar 45 juta dollar AS kepada para investor Enron yang kehilangan miliar dollar AS ketika perusahaan itu bubar, ribuan karyawan kehilangan pekerjaan dana pensiun (sedikitnya 21.000 karyawan). Sementara itu Kenneth Lay, diputuskan bersalah dalam semua 6 dakwaan konspirasi dan menhadapi ancaman penjara 45 tahun. Namun sebelum menjalani masa hukuman Kenneth Lay meninggal dunia di Aspen, Colorado, AS karena serangan jantung pada tanggal 15 Juli 2006.

Para Korban Dan Dampak Keruntuhan Enron

Korban utama dari kebangkrutan Enron adalah kurang lebih (21.000) pegawainya. Mereka tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan AS, setiap pekerja bisa menabung sebanyak-banyaknya 12,000 dollar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika pekerja menginjak usia 60 tahun, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak seperti layaknya penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si penabung akan meraup bunga sebanyak-banyaknya bila siap pensiun. Karena biasanya perusahaan sendiri yang mengadministrasikan tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang tersebut dalam bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa tua ini dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum perpajakan untuk pensiunan.

            Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Pada tanggal 26 September 2001, ketika harga saham jatuh menjadi USA$ 25 sen per lembar, Ken Lay masih mencoba menghibur karyawan untuk tidak menjualnya, sebaliknya membujuk mereka membeli. Dalam e-mail yang dikirimkan kepada para karyawan yang risau, dia mengatakan perusahaan dalam kondisi sehat secara keuangan dan bahwa harga saham Enron ”luar biasa murah” dalam posisi itu. Namun, beberapa pekan kemudian, Enron melaporkan kebangkrutannya dan harga sahamnya pun turun menjadi beberap puluh sen. Pada saat itu, para karyawan tak bisa berbuat apa-apa sama sekali.

            Namun, walaupun para karyawan mengalami kerugian yang sangat besar dari kejutuhan harga saham Enron ini, tetapi para eksekutif Enron dapat menjual harga sahamnya ketika masih berharga USA$ 80 per lembar dan membuat mereka menjadi meliarder. Seperti Kenneth Lay, presiden komisaris sekaligus direktur Enron diperkirakan meraup untung USA$ 205 juta dari penjualan sahamnya selama 4 tahun terakhir.     

Saran

Dari berbagai macam kasus di atas harus menjadi sebuah pelajaran sesungguhnya suatu praktik atau perilaku yang dilandasi dengan ketidak-baikan maka akhirnya akan menuai ketidak-baikan pula. Hal ini bukan hanya berlaku di Amerika Serikat tetapi bagi semua orang atau pihak yang ada di belahan dunia. Oleh karena itu kiranya perlu diperhatikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

· Perlu menjungjung tinggi nilai-nilai spiritual dalam melakukan setiap kehidupan, dan menyeimbangkan antara rasa (termasuk etika dan hukum yang berlaku) dan rasio agar setiap perilaku senantiasa berpijak untuk kebaikan semua pihak.

· Menghindari perilaku materialisme dan hedonisme, karena paham tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat mendorong setiap individu untuk berbuat menghalalkan segala cara termasuk melakukan perilaku tidak etis dan tidak sesuai dengan norma hukum yang berlaku dalam peran dan kehidupannya.

· Penegakan hukum oleh pihak-pihak yang berkompeten baik dalam bidang etika bisnis, dan etika profesional, serta bidang terkait lainya (perlindungan hukum bagi whitstleblower), disamping perbaikan peraturan (regulation) sehingga tidak ada celah bagi siapapun untuk melakukan tindakan diluar koridor yang telah ditetapkan.

· Etika dan norma hukum harus mendapat tempat yang penting bagi semua pihak dalam semua kehidupan termasuk dalam dunia bisnis.

· Sangat perlu untuk membangun etikat baik disetiap individu dari sejak dini (melalui kegiatan formal maupun informal), sehingga kelak peran yang dimainkan siapapun dan dimanapun oleh orang-orang yang tidak berpikiran sempit.
 

Referensi



A Lisa, Jackson, Robin Diana, Waller, The Associating Between Audit Committee Characteristics, the Contracting Process and Fraudulent Financial Reporting, American  Journal Business, Spring 2009, Vol 24, No.1

Efendi Arif (2006), Fraudelent Financial Reporting: Tanggung Jawab Auditor Indefenden, Universitas Internasional Batam.

Gunawan, M. Rachmat, SOX, Enron, dan Tata Kelola IT, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika: Institut Teknologi Bandung.

Hutabarat Tito, Panduan Praktis Pemeriksaan Internal Kontrol Berdasarkan Metodologi Sox Seksi 404, Bisnis Ekonomi.Com.

Nazhi Siregar, Benang Kusut Kapitalisme Amerika, Enron Inc., http://www.sinarharapan.co.id/berita/0202/19/opi01.html

Sudirman Said, Enron dan Akuntan Publik, Majalah Tempo, Kolom No. 49/XXX/4 - 10 Februari 2002. Di unduh 18-07-09.



http://uppi.wordpress.com/2008/04/10/skandal-enron/ di unduh 19 juli 2009




Tidak ada komentar:

Posting Komentar