Halaman

Jumat, 20 April 2012

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI


KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI BIDANG EKONOMI
A. Ilmu Ekonomi
Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani oikonomia, yaitu gabungan kata oikos-nomos. Oikos berarti rumah tangga, sedangkan nomos berarti aturan. Oikonomia mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga.
Alasan-alasan dari belajar ekonomi membantu dalam hal-hal berikut.
1. Memperbaiki Cara Berpikir
Teknik berpikir dan metode-metode pemecahan masalah yang digunakan manusia secara rasional bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan mempermudah dalam mengambil keputusan terutama dalam bidang ekonomi.
2. Memahami Perilaku Masyarakat
Dalam berinteraksi dengan individu lainnya di setiap kesempatan menghasilkan pertukaran, baik barang, jasa maupun informasi. Dari interaksi inilah kamu memahami perilaku masyarakat.
3. Memahami Masalah Global
Interaksi ekonomi suatu Negara banyak pula diwujudkan dalam perdagangan internasional dan kerja sama ekonomi internasional. Tidak heran, Negara Indonesia banyak menerima bantuan dari luar negeri, terutama saat krisis.
4. Bersikap Lebih Demokratis
Sikap demokratis diwujudkan dengan menghargai pendapat, pendirian, sikap politik, dan pilihan orang lain. Pada dasarnya setiap individu ingin mewujudkan kepentingan pribadinya yang rasional dan hal ini haruslah dihargai.
B. Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi terapan menerangkan fakta-fakta ekonomi yang dikumpulkan dalam teori ekonomi, baik ekonomi mikro maupun ekonomi makro.
1. Ekonomi Teori
Ekonomi teori adalah ilmu ekonomi yang bertugas menghubungkan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lainnya, diselidiki, dianalisa, kemudian dirumuskan ke dalam satu kesimpulan yang berbentuk hukum ekonomi.
Dalam mengemukakan suatu teori haruslah memakai pendekatan ilmiah, yaitu dengan menggunakan metode ilmiah.
Metode ilmiah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi pertanyaan dan penetapan variable yang relevan.
b. Asumsi, antara lain ceteris paribus.
c. Menentukan fomulasi hipotesa sebagai teori sementara mengenai hubungan variable yang telah ditentukan.
d. Uji Hipotesa, harus memfokuskan pada variable yang diteliti dan pada saat yang sama memperhatikan factor lain yang diasumsikan konstan.
Metode analisis pengambilan keputusan dalam kasus ekonomi sebagai berikut.
a. Metode deduktif, yaitu metode pengambilan keputusan untuk hal-hal yang khusus berdasarkan kesimpulan yang bersifat umum.
b. Metode induktif, yaitu metode pengambilan keputusan untuk hal-hal yang umum berdasarkan kesimpulan yang bersifat khusus.
2. Membandingkan Ekonomi Mikro dan Makro
Dilhat dari metode analisis, ekonomi mikro biasanya menganggap produksi total dan tingkat harga umum dalam perekonomian merupakan suatu yang tetap.
Dari segi kegunaannya, ekonomi mikro bermanfaat untuk pemilihan factor-faktor penting yang relevan dalam persoalan ekonomi tertentu dan sebagai dasar untuk peramalan bisnis bagi para manajer dalam pengambilan keputusan, sedangkan ekonomi makro membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi suatu perekonomian.
Ekonomi makro tidak hanya menerangkan factor-faktor yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi Negara dan keadaan-keadaan yang menciptakan berbagai masalah, serta langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
C. Masalah Utama Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat baik.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adlaah pendapatan nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period eke periode lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila suatu Negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di Negara tersebut cenderung labil. Para ahli ekonomi percaya bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar/liberal perkembangan ekonomi memang labil.
3. Pengangguran
Factor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik, penggunaan peralatan yang lebih modern.
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan sosial individu yang mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini bisa menjadi tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan danp encurian, bahkan pembunuhan.
4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
D. Mengatasi Masalah Perekonomian
1. Agenda Aman dan Damai
Pelaksanaan Agenda Aman dan Damai sejak tahun 2006 telah dicapai kemajuan yang lebih baik. Hal ini tercermin dari kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang secara umum makin kondusif.
2. Agenda Adil dan Demokratis
3. Agenda Kesejahteraan Rakyat
Membaiknya pertumbuhan sektor pertanian secara luas didukung oleh terjaganya ketersediaan pangan nasional. Susektor peternakan sudah nampak pulih setelah adanya berbagai penyakit hewan yang masih perlu diwaspadai.
Kondisi perekonomian yang membaik juga tidak dapat dilepaskan dari peran infrastruktur turut mendukung kondisi perekonomian. Kegiatan pembangunan, rehabilitasi, pemeliharaan serta subsidi operasi telah berhasil meningkatkan aksesibilitas, kapasitas, kualitas, dan jangkauan pelayaran berbagai infrastruktur mampu memberikan dukungan kepada berbagai sector perekonomian seperti pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan pembangunan daerah. Berbagai program seperti ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang ada. Untuk itu perlu dilanjutkan secara konsisten dan berkesinambungan.
E. Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor serta mendorong indstri pengolahan. Peningkatan investasi dan ekspor didorong dengan meningkatkan daya tarik inestasi baik di dalam maupun di luar negeri; mengurangi hambatan prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan; meningkatkan kepastian hukum termasuk terhadap peraturan-peraturan daerah yang menghambat serta meningkatkan diversifikasi pasar ekspor dan mendorong komoditi nonmigas yang bernilai tambah tinggi.
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Pertumbuhan ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi, menjaga ekspor nonmigas, serta memberi stimulus fiscal dalam batas kemampuan keuangan Negara untuk menggerakkan semua sector produksi, terutama industri dan pertanian.
2. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi, tercermin dari kondisi neraca pembayaran, moneter, dan keuangan Negara.
3. Pengangguran dan Kemiskinan
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, stabilitas ekonomi yang terjaga, serta berbagai kegiatan pembangunan yang diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran, jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka menurun.
PENDAPATAN NASIONAL
DAN INFLASI
A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional negaranya, yaitu sebesar 40 juta pound (tahun 1665). Menurutnya pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar. Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Konsep pendapatan nasional secara berturut-turut.
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama 1 (satu) tahun. Termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan seperti barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto ata PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun yang lalu. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a. Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan kepada pemerintah,
b. Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan, dan
c. Iuran pension, yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan masuk untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Termasuk iuran jaminan sosial dan iuran asuransi.
6. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
B. Pendapatan per Kapita
1. Arti Pendapatan per Kapita dan Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan rakyat Indonesia pertahun bisa diketahui dari besarnya pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Inilah yang dimaksud pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata rakyat Indonesia.
Pendapatan perkapita pada tahun tertentu adalah pendapatan rata-rata penduduk yang bersangkutan. Pendapatan perkapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
2. Perkembangan Pendapatan per Kapita
Manfaat perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.
b. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara dengan Negara lainnya
c. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi
d. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dai tahun ke tahun.
C. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan, danevaluasi hasil-hasil pembangunan.
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu daerah dalam satu tahun tertentu. PDRB tidak seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk atau pemilik factor produksi yang tinggal di daerah tersebut sebab ada sebagian pendapatan yang diterima penduduk daerah lain.
D. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from abroud. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode.
1. Pendekatan Produksi
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah menjumlahkan produksi total masing-masing sector ekonomi. Atau, menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua sector ekonomi.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
3. Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
E. Produk Domestik Bruto dengan Kemakmuran
Semakin tinggi produksi masyarakat, semakin tinggi pula pendapatan nasional. Perbandingan antara tingkat pendapatan nasional dengan banyaknya jumlah penduduk dan penerima pendapatan di kalangan penduduk menunjukkan tingkat kemakmuran.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatanp roduk domestic bruto dari masyarakat suatu Negara.
F. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Jadi, pembangunan ekonomi adalah sarana untuk meningkatkan produksi masyarakat sehingga dengan meningkatnya produksi akan semakin meningkatkan pula pendapatan nasional.
G. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergantung pada diagram timbangan IHK
b. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c. Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
d. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa komoditas saja.
Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua.
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
a. Sebab-sebab Timbulnya Inflasi
1) Tarikan Pemerintaan (Demand Pull Inflation)
Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflastion)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat.
3) Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri, yaitu akibat danya perdagangan antarnegara.
b. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentu persentase.
2. Cara Pengukuran laju Inflasi
a. GNP Deflator
GNP deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar